KONTEN

Senin, 07 Maret 2011

RADEN GATHOTKACA


Wayang ini biasanya dipakai dalam adegan budalan, atau abur - aburan (terbang) dan perang. perbedaannya adalah wajahnya sedikit mendongak. badan pundak belakang agak keatas.
wayang ini koleksi ki Widodo Eko Carito, dari Kedungputri, buatan tahun 1967

RADEN GATHUTKACA


Raden Gathutkaca satria gagah, sekti mandraguna ora tedas tapak paluning pande, otot kawat balung wesi, sumsum gegala.


Raden Gathutkaca adalah putra kedua dari raden Bima Sena. dari istrinya Bima yang bernama dewi Arimbi. awal kelahiran satria ini berwujud raseksa  bernama Jabang Tetuka dan tali pusarnya tidak bisa di potong dengan benda tajam atau pusaka sakti apapun. termasuk kuku Pancanaka milik ayahnya, Bima. 
singkat cerita, Bathara Narada menurunkan pusaka sakti bernama kuntawijayacapa dengan wadahnya kayu kestuba mulya untuk mengalahkan mush yang menyerang kahyangan kepada Suryatmaja yang dikiranya Permadi. setelah Narada bertemu dengan Permadi yang kemudian menyuruhnya untuk merebut pusaka tersebut. 
akhirnya Permadi bertemu dengan Suryatmaja dan dapat merebut wrangka/wadah pusaka nya saja. pusaka tersebut akhirnya dapat digunakan untuk memotong tali pusarnya jabang Tetuka, namun anehnya kayu kastuba mulya itu masuk dan bersatu kedalam pusarnya. 
bayi Tetuka akhirnya di bawa ke Kahyangan untuk jago pada dewa mengalahkan prabu Kala Pracona dan patih Sekipu. mereka menyerang kahyangan karena menginginkan bathari Supraba, dan tidak diperkenankan oleh para dewa. 
Tetuka di ajukan ke medan laga karena ayahnya Bima, dan pamannya Arjuna tidak dapat mengalahkan kedua musuh tersebut. 
patih Sekipu merasa dilecehkan oleh Dewa karena harus menandingi anak kecil, akhirnya dia menggigit, membanting, dan membabi buta untuk melenyapkan bayi berujud raseksa itu. namun keanehan terjadi, bayi tidak mati, melainkan semakin besar, bisa berdiri dengan gagah dan membuat geram patih sekipu. 
akhirnya oleh Narada, bayi tersebut di masukkan ke dalam kawah candradimuka, dan di gembleng oleh empu Ramadi dan Anggajali, serta di ranjap/dihujani berbagai macam pusaka kahyangan. bayi tersebut biosa keluar dari kawah dengan berujud satria gagah dan tampan. 
kemudian pemuda gagah itu diberi Nama Gathutkaca. nama lainnya adalah Arimbatmaja,  Kacanegara, Bimasuta, Krincing Wesi. dan diberi pakaian oleh dewa, yaitu Kotang antakusuma, Trumpah Madukacerma dan Caping Basunanda. 
setelah itu Gathotkaca maju ke medan laga dan dapat membunuh kedua musuh kahyangan yang sakti itu.