Wayang Antasena sebenarnya tidak di temui di Pakeliran Solo, wayang ini aslinya dalah wayang gagrag Yogya. Namun sekarang seperti sudah tidak ada perbedaan antara Solo dan Yogya, sehingga Wayang Antasena juga ada di Pakeliran Gaya solo, dengan modelnya sedikit di Modifikasi sesuai gagrag Solo. gambar di atas adalah wayang Antasena model Gelung dengan wajah mbranyak.
Sedangkan Gambar diatas adalah Gambar Raden Antasena yang model ore, gambar yang diatasnya memakai jamang, yang dibawahnya tidak memakai jamang, tetapi Pupuk Mas jaroting Asem, sama seperti ayahnya.
Raden Antasena putra dari Bima, yang dari istrinya dewi Urangayu, putri dari Hyang Baruna, dewa nya Ikan dan dewa pengusasa laut. satria ini pernah menjadi jagonya para dewa saat masih balita, ketika itu kahyangan diserang oleh Kala Rudra, dia meminta kekuasaan atas kahyangan. Oleh Bathara Guru tidak diperkenankan, sehingga Kala Rudra marah dan menyerang Kahyangan.
Para Dewa ternyata tidak ada yang mampu menghadang serangan Kala Rudra beserta para prajuritnya. akhirnya Bathara narada meminta bantuan Bathara Baruna,.
Baruna kemudian bertempur dengan Kala Rudra, namun keduanya tidak menang dan juga tidak kalah. akhirnya Baruna mengeluarkan jago baru, bayi dari dewi Urangayu yang baru saja lahir si ajukan di medan laga. oleh Kala Rudra, bayi tersebut di injak - injak, di gigit, di banting dan di lempar, namun bayi itu tidak mati, tetapi semakin lama semakin membesar, dan tumbuh menjadi remaja yang gagah, tampan dan memiliki sungut di kepalanya. saat Kala Rudra terlena, sungut yang merupakan senjata ampuhnya di tusukkan dan mati lah Kala Rudra, oleh kakeknya, Remaja tersebut di berinama Raden Antasena.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar